BISNIS ONLINE yang menjanjikan

Posted by Diposting oleh QUANTUM INFESTA On 02.18

Belajar Bisnis Affiliasi: Pendahuluan

Bisnis affiliasi adalah bisnis dimana kita menawarkan atau mempromosikan produk atau jasa milik orang lain dan kita mendapat komisi untuk setiap transaksi bisnis yang terjadi. Dengan demikian, berbisnis affiliasi memungkinkan kita untuk memperoleh penghasilan dari internet tanpa harus memiliki produk atau jasa sendiri terlebih dahulu.
Contoh program affiliasi yang populer adalah Amazon Associates, Clickbank, Paydotcom, dan sebagainya.Oke deh, cukup sampai di sini pendahuluan kita. Artikel berikutnya akan membahas mengenai pemilihan program affiliasi serta riset produk affiliasi. Stay tune
VN:R_U [1.8.4_1055]

Seperti sudah disebutkan inti dari bisnis affiliasi adalah kita mempromosikan produk atau layanan milik orang lain, dan apabila terjadi transaksi sesuai dengan aturan yang disepakati, maka kita akan mendapat komisi. Pada awalnya, bisnis affiliasi memang terbatas pada kegiatan mempromosikan barang dagangan milik orang lain, dan apabila ada orang yang membeli melalui referensi kita, maka kita akan mendapatkan ‘tips’ dari transaksi yang terjadi. Namun dengan pesatnya perkembangan bisnis internet, maka bisnis affiliasi turut berevolusi sehingga tidak lagi terbatas pada proses menjual saja.
Untuk menyingkat waktu, berikut ini macam-macam bisnis affiliasi (sepanjang sepengetahuan saya) dan beberapa contohnya:
  1. Pay Per Sales (PPS)

    Pay Per Sales adalah jenis bisnis affiliasi tradisional dimana seorang affiliate, dalam hal ini adalah diri kita, akan mendapat komisi setiap kali produk atau layanan milik penyedia jasa affiliate terjual. Contoh program affiliasi yang termasuk dalam kategori ini adalah Amazon Associates (ebook panduan Amazon tersedia gratis di PanduanDasar.Com), Clickbank, dan PayDotCom.
  2. Pay Per Lead (PPL)
    Pay Per Lead adalah jenis bisnis affiliasi dimana seorang affiliate akan mendapat komisi setiap kali ia berhasil mereferensikan orang lain untuk bergabung dengan program atau layanan tertentu. Contoh yang paling gampang adalah program Paypal Wishlist yang diselenggarakan oleh Paypal beberapa waktu yang lalu.
  3. Pay Per Action (PPA)
    Pay Per Action (PPA) adalah jenis bisnis affiliasi dimana seorang affiliate akan mendapat komisi setiap kali ia berhasil mereferensikan orang lain untuk melakukan suatu kegiatan sesuai dengan yang disyaratkan oleh penyedia program affiliasi. ‘Kegiatan’ di sini biasanya bersifat spesifik dan memiliki parameter-parameter tertentu yang harus dipenuhi. Misalnya saja, mengisi survey, mengunduh software, dan sebagainya. Contoh program affiliasi jenis ini yang sedang naik daun adalah CPALead.
Meskipun tampak serupa, namun pada prakteknya masing-masing jenis bisnis affiliasi di atas membutuhkan keahlian tersendiri yang juga serupa tapi tak sama. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengikuti sebuah program affiliasi, pelajari terlebih dahulu sistemnya dan pastikan bahwa kemampuan Anda sudah mencukupi. Ingat selalu ajaran Sun Tzu, bahwa jenderal yang bijak akan selalu berusaha untuk memperkuat pasukannya terlebih dahulu (secara fisik ataupun moral — sesuai kebutuhan) sebelum memutuskan untuk menyerang musuh.
Silahkan jika ada yang ingin mengkoreksi atau menambahkan, dan jangan lupa untuk stay tune terus di seri artikel Belajar Bisnis Affiliasi selanjutnya 

Insight 2010: Era Bisnis Affiliasi Yang Sesungguhnya


Seperti ramalkan di akhir tahun kemarin, bisnis affiliasi — apa pun itu bentuknya, entah PPS (Pay Per Sale), PPL (Pay Per Lead), PPA (Pay Per Action), dan sebagainya — telah menjadi primadona di tahun 2009, memecah stagnan perkembangan bisnis internet di Indonesia yang di tahun-tahun sebelumnya hanya berkutat pada bisnis monetisasi blog. Beberapa rekan yang saya kenal mulai menunjukkan hasil yang luar biasa dari bisnis affiliasi ini, dari yang sebelumnya hanya mendapatkan 2-3 digit per bulan (dolar, ya) hingga rutin mencapai 4 – 5 digit tiap bulannya. Dahsyat!
Sayangnya, sebagian besar masih memanfaatkan situs atau blog sebagai pendongkrak, sehingga belum masuk ke dalam bisnis affiliasi murni yang berfokus pada pemasaran dan pembangunan calon pelanggan. Sehingga tehnik yang dijalankan masih tidak jauh berbeda dengan monetisasi blog, dengan SEO sebagai senjatanya. Tidak salah memang, namun niche-niche tertentu memaksa kita untuk melakukan proses optimasi secara berkelanjutan sehingga banyak membuang waktu kita yang berharga.
Untungnya, akhir-akhir ini sepertinya banyak pelaku bisnis affiliasi yang mulai melirik konsep list building sebagai salah satu media pemasaran yang handal bagi bisnis affiliasi yang mereka ikuti. Dan ini adalah langkah yang tepat karena dengan melakukan list bulding atau pembangunan daftar calon pelanggan, maka kita akan memiliki sekumpulan orang-orang yang ‘lapar’ terhadap produk-produk yang kita tawarkan. Yang lebih penting lagi, jika kita ingin masuk ke dalam bisnis affiliasi yang sesungguhnya, penguasaan terhadap list building adalah mutlak hukumnya.
Jadi, menurut pandangan saya, di tahun 2010 nanti, pelaku bisnis affiliasi akan bertambah dan apa yang mereka lakukan pun akan berada pada jalur yang benar — dengan membangun reputasi diri (brand & trust building), membangun prospek pelanggan (list building), serta membangun komunitas pelanggan (community building). Bakal dahsyat deh pokoknya!
 

Insight 2010: Era Free Marketing – Bagian 1


Untuk materi kali ini saya sarankan Anda untuk membaca buku Free: The Future of Radical Price karangan Chris Anderson, si penggagas fenomena Long Tail. Versi digital buku tersebut sebenarnya tersedia secara gratis di Scribd, hanya sayangnya dibatasi agar hanya bisa dibaca oleh pengunjung yang berasal dari US. Jika Anda ingin mencoba mengakalinya, entah dengan proxy atau tehnik lainnya, berikut ini tautannya. Jika Anda punya perangkat Kindle, Anda juga bisa mengunduhnya secara gratis di sini. Sedang yang tidak beruntung seperti saya, silahkan cari bukunya di toko buku import terdekat di kota Anda (karena versi terjemahannya belum ada).
Nah, dalam buku tersebut, Chris Anderson mengangkat gagasan bahwa di masa depan (FYI, buku tersebut ditulis di awal tahu, jadi ‘masa depan’ yang dimaksud ya mulai tahun 2010 besok), setiap pebisnis atau pemilik produk yang ingin sukses seharusnya mengedepankan aspek gratis ketimbang komersil. Memberi dulu, baru menerima.
Tentu saja, karena namanya bisnis, tetap ada ‘perhitungan dalam memberi’. Beberapa metode yang bisa digunakan:
  • Give This, Pay That
    Satu produk diberikan gratis, tapi untuk mendapatkan produk lain harus membeli
  • Give First, Pay Later
    Satu produk diberikan gratis di awal, tapi untuk menggunakannya secara berkelanjutan harus membayar. Setara dengan sistem trial version pada software.
  • Give First, Pay For More
    Satu produk diberikan gratis di awal, tapi untuk mendapatkan konten atau fitur yang lebih lengkap harus membayar. Setara dengan sistem demo version pada software.
  • Just Give, Let Someone Pay
    Satu produk diberikan gratis, sedang nilai komersilnya ditutupi oleh penjualan produk lain. Biasanya digunakan di toko-toko retail pada masa promosi.
Bedakan dengan ‘memberi secara perhitungan‘ ya. Kalo yang satu ini, kita memberinya secara tidak ikhlas
Keempat metode di atas (sebenarnya ada lebih dari empat, tapi untuk sisanya silahkan baca bukunya saja) bisa diterapkan pada bisnis internet. Tidak hanya bagi pembuat produk atau penyedia layanan loh, bagi yang berkutat di monetisasi blog pun bisa mengimplementasikannya. Nah, seperti apa contoh-contoh penerapan konsep Free Marketing di atas pada dunia bisnis internet? Tunggu pembahasannya di artikel berikutnya Kamis besok

Insight 2010: Era Free Marketing – Bagian 2


Pada bagian kedua dari artikel ini (baca bagian pertamanya di sini), yang sekaligus merupakan penutup dari mini seri artikel Insight 2010, saya akan coba untuk memberikan beberapa contoh penerapan tehnik Free Marketing pada dunia bisnis internet. Sebenarnya, tidak sedikit yang sudah menerapkan tehnik Free Marketing tersebut, hanya saja kemungkinan besar yang bersangkutan sendiri tidak menyadarinya. Alhasil, efeknya menjadi tidak optimal. Nah dengan adanya penjelasan ini,diharapkan nanti para pebisnis internet menjadi lebih aware terhadap konsep Free Marketing dan menerapkannya dengan lebih optimal.
Agar lebih mudah, saya akan membaginya menjadi 4 bagian, berdasarkan empat contoh metode implementasi Free Marketing yang sudah dijelaskan sebelumnya.
  1. Give This, Pay That

    • Dua situs yang saling berhubungan, misal situs informasi software baru dan situs file sharing. Pengunjung masuk melalui situs portal software yang bersangkutan dan mengunduh software tersebut pada situs file sharing yang telah disediakan. Untuk situs portal, berhubung hanya sebagai perantara, dapat dibuat bebas iklan. Sedangkan untuk situs file sharingnya sendiri dimonetisasi dengan menggunakan PPC maupun PPL.
    • Bagi-bagi ebook gratis, namun di dalamnya ada upsell ke produk atau layanan  lain yang berbayar.
    • Bagi-bagi desain gratis, tapi untuk melakukan kostumisasi atau request desain harus memesan dan membayar.
  2. Give First, Pay Later

    • Beri keanggotaan gratis selama durasi waktu tertentu, namun untuk memperpanjang keanggotaan tersebut harus membayar
    • Beri script / aplikasi gratis yang bisa dijalankan dalam durasi terbatas. Untuk menggunakannya lebih lama harus membayar.
  3. Give First, Pay For More


    • Beri keanggotaan gratis selamanya dengan fitur terbatas. Untuk mendapatkan fitur yang lengkap harus membayar.
    • Beri script / aplikasi gratis dengan fitur terbatas. Untuk mendapatkan fitur yang lengkap harus membayar.
    • Buat situs dengan dua versi konten, standar dan premium. Untuk konten standar dapat diakses oleh siapa saja, sedang untuk konten premium hanya dapat diakses oleh pengunjung yang telah menjadi anggota dengan membayar biaya / iuran keanggotaan tertentu.
  4. Just Give, Let Someone Pay

    • Buat situs dan atur supaya iklan hanya muncul pada pengunjung dengan kriteria tertentu. Misalnya untuk pengunjung yang berasal dari luar negeri saja.
    • Buat situs / portal informasi gratis yang menerima pemasangan iklan.
    • Bagikan produk berkualitas premium secara gratis. ‘Biaya’ produk tersebut dibebankan kepada produk lain yang memang berbayar. Hal yang sama berlaku untuk script dan aplikasi.
Saya sendiri termasuk yang secara tidak sadar sudah menerapkan beberapa tehnik Free Marketing di atas. Termasuk juga di blog CosaAranda.Com ini. Setelah mempelajari ilmu ini, sekarang saya jadi lebih pede dalam menerapkan tehnik Free Marketing dan sudah siap untuk menerapkan ide-ide lain seputar metode pemasaran yang satu ini. Emang masih ada lagi tehnik penerapan yang lain selain yang disebutkan di atas? Ada dong. Makanya belajar Instant Internet Business Ideas biar jago cari ide, hehehe.

Kapan Saat Yang Tepat Untuk Mulai Total di Bisnis Internet?


Bagi pebisnis internet yang masih rangkap jabatan dengan pekerjaannya di dunia nyata, mungkin satu pertanyaan yang sering terlintas adalah, kapan saat yang tepat untuk beralih secara total ke bisnis internet? Atau, perlukah untuk total berpindah ke bisnis internet? Bagi mereka yang berpenghasilan pas-pasan, beban pertanyaan tersebut tidak seberat mereka yang sudah memiliki penghasilan mapan dari pekerjaan ‘resminya’. Lalu bagaimana cara menjawabnya?
Untuk menjawabnya, kita perlu tahu dulu untung ruginya bekerja di dunia maya.
Keuntungannya:
  • Waktu bekerja bebas, bisa bekerja kapan saja dan dimana saja
  • Potensi penghasilan tidak terbatas
  • Pengeluaran atau modal relatif kecil
  • Bisa lebih dekat dengan keluarga atau orang-orang yang disayang
Kerugiannya:
  • Butuh disiplin diri, bandingkan dengan bekerja kantoran yang jam kerjanya sudah ditentukan sehingga mau tidak mau pasti harus bekerja
  • Butuh modal, bandingkan dengan bekerja kantoran yang praktis kita hanya butuh modal untuk pakaian saja (karena biaya transportasi dan makan sudah ditanggung dalam gaji bulanan)
  • Ada kemungkinan tidak mendapat penghasilan atau rugi, bandingkan dengan bekerja kantoran yang kita pasti mendapat gaji (selama tidak dipecat, hehehe)
Pada dasarnya, kepastian kapan kita harus total di dalam bisnis internet dan melepaskan pekerjaan kita di dunia nyata sebenarnya tergantung dari kesiapan diri kita sendiri. Bahkan sebenarnya, jika ada memiliki manajemen waktu yang baik dalam berbisnis internet, Anda tidak perlu untuk mengundurkan diri dari pekerjaan offline Anda. Kenapa? Karena parameter sesungguhnya dari kesuksesan di bisnis internet bukanlah dari jumlah penghasilan yang Anda raup per bulannya, melainkan dari jumlah waktu yang Anda habiskan untuk dapat menghasilkan penghasilan tersebut (baca artikel Menghitung Nilai Jual Anda di PanduanDasar.Com).
Bisnis internet adalah satu dari sedikit bisnis di dunia yang memberikan Anda kesempatan untuk bisa menghasilkan uang TANPA harus bekerja SENDIRI. Perhatikan baik-baik kata yang berhuruf kapital ya. ‘Tanpa Harus Bekerja Sendiri’ bukan berarti tidak bekerja dan Anda hanya ongkang-ongkang kaki di rumah loh. Dengan demikian, ada kemungkinan dimana bisnis internet Anda berjalan dengan lancar tanpa harus meninggalkan pekerjaan Anda di dunia nyata.
Namun, jika Anda memang sudah bertekad untuk full-time di dunia maya, berikut ini persyaratan awal yang sebaiknya terpenuhi terlebih dahulu sebelum surat tanda mengundurkan diri Anda serahkan ke meja bos Anda:
  1. Pastikan Anda memiliki persediaan tabungan yang cukup, baik untuk modal bisnis internet yang akan Anda jalani maupun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setidaknya untuk 6-9 bulan ke depan.
  2. Pastikan setidaknya Anda sudah memiliki penghasilan yang STABIL dari bisnis internet, yang jumlahnya paling tidak cukup untuk biaya hidup sehari-hari dan modal bisnis internet yang harus dikeluarkan tiap bulan.
  3. Pastikan Anda sudah terbiasa untuk bekerja sendiri dan memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Tidak semua orang bisa bekerja tanpa tekanan loh.
Bagaimana menurut Anda, kawan? Ada yang ingin ditambahkan? Yang jelas, Anda juga boleh-boleh saja nekat langsung loncat dari karyawan menjadi netpreneur, tidak ada yang melarang kok. Tapi jika ingin segala sesuatunya terencana, tidak ada salahnya untuk mengikuti saran saya di atas.



Mulai Berbisnis Internet Sekarang Juga Dengan Bisnis Affiliasi


Sebagai salah satu cabang dari bisnis internet, bisnis affiliasi memiliki keunggulan sendiri, yaitu bisa dilakukan SAAT INI JUGA. Gak perlu bikin blog dulu, gak perlu keluar duit untuk biaya ini itu (kecuali biaya akses internet tentunya). Pokok’e langsung action. Enak, kan? Lagipula manfaat terjun ke bisnis affiliasi lumayan banyak loh. Selain menambah jumlah asam garam yang dimakan di dunia bisnis internet, juga karena ilmu-ilmu dalam bisnis affiliasi banyak sekali bersinggungan dengan bidang-bidang bisnis internet yang lain. Jadi jangan heran kalau banyak pakar bisnis internet yang menyarankan pemula untuk nyemplung dulu ke bisnis affiliasi sebelum memulai bisnis internet yang lain.
Langkah-langkah memulai bisnis affiliasi yang benar dapat dilihat pada bagan alur di bawah ini:

Kebanyakan pelaku bisnis internet mengabaikan langkah kedua dan langsung berpromosi tanpa mengerti lebih jauh mengenai produk affiliasi tersebut. Padahal, dengan meluangkan waktu untuk melakukan analisa terlebih dahulu, kita jadi mengetahui (a) kualitas dari produk yang bersangkutan, (b) reputasi dari pembuat produk yang bersangkutan, (c) isi dari produk yang bersangkutan, dan yang terpenting, (d) target pasar dari produk yang bersangkutan. Dan karena tidak melakukan analisa terlebih dahulu, tehnik promosi yang digunakan ya yang itu-itu saja — pasang iklan di situs iklan baris.
Jangan salah. Anda TIDAK PERLU membeli produk yang bersangkutan untuk bisa melakukan analisa produk. Anda bisa memanfaatkan forum, informasi di blog, dan sebagainya yang berhubungan dengan produk tersebut. Tentu saja, Anda harus jeli memilah mana informasi yang benar, dan mana yang tidak perlu didengar. Dan tentu saja, tetap jauh lebih baik apabila Anda juga membeli produk yang bersangkutan
Sekedar contoh. Jika produk yang Anda promosikan memiliki target pasar pemula, pernahkah terpikir untuk mempromosikannya secara offline? Perhatikan di toko buku. Buku-buku yang berhubungan dengan bisnis internet pemula terus menerus bermunculan. Artinya, demand-nya cukup tinggi. Dan artinya lagi, pasar pemula di dunia offline bertebaran dimana-mana. Khususnya toko buku itu
Kita bisa memanfaatkan kondisi di atas dengan membuat x-banner atau brosur mengenai produk yang kita promosikan dan meletakkannya di toko buku. Keluar biaya sih, tergantung toko buku yang bersangkutan. Tapi jika dilakukan dengan benar, satu dua penjualan saja pasti sudah cukup untuk menutupi ongkos pengeluaran tersebut.
Alternatif lain yang lebih konvensional ya seperti yang sudah disebutkan di atas — dengan memanfaatkan blog, forum, atau situs iklan baris. Satu strategi promosi yang sangat manjur tapi tidak bisa dilakukan apabila Anda malas melakukan langkah analisa adalah “beri informasi, bukan promosi“. Seperti apa itu? Nanti saya bahas lebih lanjut di artikel seri Affiliate Marketing di PanduanDasar.Com ya
Okelah kalau begitu, untuk pembelajaran lebih lanjut mengenai bisnis affiliasi, saya sarankan untuk mengunduh ebook The Simple Internet Selling karangan mas Arief Maulana. Gratis tis tis